Rumah Sakit Polri Kramat Jati berencana mengirimkan surat kepada Balai Kesehatan Penerbangan untuk membantu proses identifikasi korban kebakaran di Glodok Plaza. Hal ini diungkapkan oleh Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi, yang menjelaskan bahwa beberapa korban diduga merupakan pramugari atau kru penerbangan.

Ahmad Fauzi menekankan pentingnya data rekam medis yang ada di Balai Kesehatan Penerbangan karena kru pesawat umumnya memiliki catatan kesehatan yang lengkap, yang dapat memudahkan proses identifikasi. Upaya ini dilakukan untuk melengkapi data yang diperlukan sehingga identifikasi bisa lebih cepat dilakukan.

RS Polri bertekad untuk melakukan identifikasi secara maksimal terhadap jenazah korban. Prosedur ini melibatkan pemeriksaan detail dan pencocokan data antemortem (data sebelum meninggal) dan postmortem (data setelah meninggal). Setelah data cocok, identitas korban akan diumumkan kepada keluarga.

Salah satu keluarga korban yang masih hilang, Edi Sunarsono, datang ke RS Polri. Dia mencari informasi tentang putrinya, Osima Yukari, yang bekerja sebagai pramugari. Meski dalam situasi sulit, Edi berharap ada mukjizat dan mengharapkan putrinya hanya mengalami luka ringan serta dirawat di tempat lain.

Edi menyatakan kesiapan keluarganya menerima kenyataan jika putrinya menjadi korban kebakaran, dan berharap proses identifikasi berjalan cepat dan hasilnya segera jelas melalui tes DNA. Kebakaran hebat ini melanda Glodok Plaza pada malam hari, dan api berhasil dipadamkan keesokan harinya. Dari 14 orang yang dinyatakan hilang, delapan jenazah sudah ditemukan dan dibawa ke RS Polri untuk identifikasi lebih lanjut. Proses pencarian korban sempat terkendala oleh reruntuhan gedung.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *