Dalam rentang satu minggu ini, dua anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) gugur setelah ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua Pegunungan. Kejadian tragis ini menimpa Briptu Iqbal Anwar Arif dan Brigadir Ronald M Enok, keduanya gugur saat menjalankan tugas.
Briptu Iqbal menjadi korban penembakan oleh KKB yang dipimpin Asek Mabel di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, pada hari Jumat, 17 Januari, di sore hari tepatnya sekitar pukul 16.30 WIT. Sedangkan, empat hari kemudian atau pada Selasa, 21 Januari, Brigadir Ronald tewas ditembak oleh KKB yang dipimpin Bumiwalo Telenggen di wilayah Puncak Jaya.
Brigjen Faizal Rahmadani, Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, menjelaskan kronologi insiden penembakan yang menewaskan Briptu Iqbal. Pada saat itu, tim patroli yang terdiri dari dua kendaraan melintas di sebuah tanjakan dan menemukan penghalang berupa papan kayu di jalan. Saat salah satu mobil patroli berhenti untuk memeriksa, tiba-tiba mereka ditembaki dari arah tebing sebelah kanan, mengakibatkan Briptu Iqbal terkena peluru dan segera dibawa untuk mendapatkan pertolongan medis.
Brigadir Ronald, di sisi lain, tewas setelah disergap KKB saat sedang dalam perjalanan pulang seusai antre membeli minyak tanah. Ketika itu, tanpa peringatan, ia diserang dan ditembak hingga meninggal di tempat.
Polres Puncak Jaya bersama dengan Satgas Ops Damai Cartenz-2025 segera mengevakuasi jenazah Brigadir Ronald. Jenazahnya dibawa ke RSUD Mulia untuk proses visum, dan direncanakan akan diterbangkan ke kediamannya di Jayapura untuk proses pemakaman.
Peristiwa ini menambah catatan duka bagi Polri, yang kehilangan dua anggota terbaiknya dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Papua. Tindakan cepat aparat dalam menangani kejadian dan evakuasi korban menunjukkan dedikasi mereka terhadap keselamatan rekan dan penegakan hukum.