Mulai tanggal 6 Januari mendatang, Program Makan Bergizi Gratis akan diluncurkan namun sayangnya, program ini sudah dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab dan menjadi sasaran penipuan yang berkedok kerja sama dengan pihak swasta. Anggota Komisi IX DPR dari fraksi PDIP, Charles Honoris, mengutarakan keprihatinannya terhadap situasi ini dan menyarankan agar Badan Gizi Nasional (BGN) meningkatkan upaya sosialisasi. Menurut Charles, BGN telah menjelaskan dalam sebuah rapat bahwa penyediaan makanan dalam program ini sepenuhnya dikelola oleh satuan pelaksana milik BGN tanpa keterlibatan katering swasta. Pengadaan bahan makanan dilakukan oleh setiap satuan pelaksana dengan berkolaborasi dengan BUMDes atau koperasi setempat.
Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir potensi penipuan. Charles menegaskan pentingnya masyarakat mencari informasi dari sumber resmi dan meminta aparat penegak hukum untuk mendalami kasus penipuan yang meresahkan ini. Berbagai modus penipuan yang menyeret nama program bergizi tersebut mulai marak, salah satunya adalah pengusaha katering yang menerima surat palsu dari pihak tidak dikenal.
Beberapa kasus telah terkuak, seperti di Bojonegoro dimana lima pengusaha katering menerima selebaran palsu yang mencatut nama TNI. Mereka beruntung karena terlebih dahulu melakukan konfirmasi ke pihak terkait dan terhindar dari kerugian yang mencapai nilai fantastis. Kasus serupa juga terjadi di Kediri, di mana 72 pengusaha makanan diminta memberikan uang jaminan dengan iming-iming mendapat pesanan untuk program tersebut. Imbauan penting bagi masyarakat adalah selalu memeriksa kebenaran informasi dan tidak mudah tergiur penawaran dari pihak yang tidak dikenal.